Rabu, 11 April 2012

Dieng Plateau


Di atas bukit dekat Telaga Warna terdapat sebuah cinema kecil yang dinamakan Dieng Plateau Theater. Sebuah bioskop mini yang memutarkan peristiwa yang terjadi di Dieng. Lokasinya berada di atas Telaga Warna dapat ditempuh melalui jalan setapak maupun jalan yang telah beraspal.

Kita dapat pengetahuan mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di Dieng Plateau. Film yang berjudul “Dieng Negeri Khayangan (god abode)” berkisah tentang proses terjadinya Dataran Tinggi Dieng, potensi alam Dieng, pesona objek wisata Dieng, tragedi Kawah Sinila yang membunuh ratusan penduduk Dieng pada tahun 1979, kesenian tradisional Dieng, kawah-kawah yang terdapat di Dieng, dan tradisi ruwatan cukur Rambut Gimbal, serta embun salju yang turun di kawasan Dieng. Filmnya cukup menarik dan informatif walaupun durasinya hanya sebentar saja, sekitar 30 menit. Ruangannya tidaklah besar, hanya bisa menampung sekitar 100 orang 











sumur Jalatunda



Minggu, 08 April 2012

Komplek Candi Arjuna dan Telaga Warna

Komplek Candi Arjuna

Candi Arjuna adalah sebuah kompleks Candi Hindu peninggalan dari abad ke 7-8. 
Dibangun pada tahun 809, Candi Arjuna merupakan salah satu dari delapan kompleks candi yang ada di Dieng. Ketujuh candi lainnya adalah Semar, Gatotkaca, Puntadewa, Sembadra, Bima dan Drarawati.  Di kompleks candi ini terdapat 19 candi namun hanya 8 yang masih berdiri. Bangunan-bangunan candi ini saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan. Batu-batu candi banyak yang telah rontok.
Lingkungan sekitar candi juga tidak mendukung pemeliharaan. Lahannya sudah lama digarap penduduk untuk lahan pertanian tanaman kentang, sayur-mayur, dan bunga-bungaan.

salah satu bangunan Candi Arjuna

    


   


        



   

   

   

Mayoritas para petani di kawasan Dieng masih menjadikan tanaman kentang sebagai komoditas utama pertanian. Lahan yang subur menjadikan hasil pertanian mereka melimpah, lahan-lahan sempit mereka mafaatkan buat tanaman sayuran dan kentang. Satu lagi yang menjadi rahasia mereka dalam menghasilkan kentang yang bagus adalah sistem irigasi dan terasering yang unik. Dieng menyimpan banyak potensi alam, selain subur akan tanah buat bertani, dieng merupakan dataran yang banyak menyimpan energi panas bumi dan bisa dikatan sangat melimpah. 

   

   

Sistim Terasering yang unik di Lembah Dieng



   

      

Telaga Warna

Sebuah telaga yang sering memunculkan nuansa warna merah, hijau, biru, putih, dan lembayung.  Di dekat peninggalan sejarah Kompleks Candi Dieng, terdapat Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang letaknya berseberangan. Sebuah hamparan telaga yang luas bekas sebuah kawah yang telah mati ribuan tahun yang lalu menjadi sebuah danau atau telaga. Konon, dahulu merupakan satu telaga, namun karena terbendungnya Sungai Tulis oleh lava mengakibatkan telaga tersebut menjadi dua hingga sekarang

Me and Kakak

Ayah and Ade

telaga warna
Telaga Warna
 


Pesona Alam Lembang Dieng

Jakarta - Wonosobo

Liburan kali ini tujuannya adalah Dataran Tinggi Dieng.  Berangkat dari Jakarta berkendara mobil, tujuan Wonosobo Jawa tengah. Perjalanan dari Jakarta siang hari, dan sampai di Purwokerto sore  hari, mampir dulu di Batu Raden, kami menginap semalam di  kawasan  dingin  Batu  Raden,  Purwokerto.   Sepanjang perjalanan anak2  sangat  senang  dan  begitu  menikmati  liburan  mereka, karenanya perjalananan kami lakukan  dengan  santai   dan  setiap  ada  pemandangan  bagus   atau  menarik,  suami  tidak  ragu untuk menepikan mobil dan turun untuk mengabadikannya dalam kamera.

       

                 
          

Baturaden

Objek  Wisata Baturaden terletak sekitar 15 km ke arah utara kota purwokerto. Udaranya sangat sejuk dan segar karena berada di kaki gunung Slamet. Di areal objek wisata tersebut terdapat pemandian air panas yang sumbernya dari air belerang yang sengaja di tampung dalam kolam penampungan, dimana air belerang itu dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Di areal Batu Raden ini banyak vila yang disewakan sehingga memudahkan pengunjung untuk bermalam sebelum melanjutkan perjalanan.
          
          
          

Jarak dari Purwokerto ke wonosobo +/- 120 km. Berangkat dari purwokerto menjelang siang hari setelah makan siang. Sepanjang perjalanan banyak keindahan alam yang begitu menggoda sehingga kami tidak melewatkan kesempatan ini untuk sekedar turun ke sawah, berfoto-foto dan begitu banyak gambar yang diambil apalagi saat melihat pemandangan gunung kembar yaitu gunung sindoro dan gunung sumbing. Subhahanalah..begitu mempesona, hamparan sawah yang hijau, sungai, padi, lengkap dengan atraksi burung yang terbang berkelompok, mirip lukisan...sungguh menakjubkan.


                       
                     
                     

Gunung kembar Sindoro-Sumbing
 
 
 

Memasuki kota wonosobo sudah menjelang sore hari, dan kondisi sudah tidak memungkinkan untuk langsung menuju ke Dataran Tinggi Dieng, karena sampai disana pasti hari sudah gelap dan sangat berbahaya untuk melakukan perjalanan malam hari karena kabut yang tidak menentu, dengan pertimbangan tsb akhirnya kami memutuskan untuk menginap di salah satu hotel, yaitu hotel Surya Asia, dengan rencana besok pagi2 sekali harus sudah cek out jika ingin menyaksikan indahnya matahari terbit dari Dieng.  

 

    

Menuju Lembah Dieng

Rencana melihat matahari terbit tidak terwujud karena walaupun sudah dipercepat bangun tetap saja berangkat dari hotel tidak sesuai rencana karena anak2 juga sudah lelah, sehingga tidak bisa dipaksa untuk bangun subuh..dan langsung berangkat..., alhasil kami sepertinya kehilangan moment indah yaitu melihat matahari pagi terbit dari Dieng...its oke..semua tetap enjoy...tetap semangat dan ceria.

 
    
    
 

Suasana hujan, dingin dan basah sangat terasa ketika menapaki jalan menanjak, dataran tinggi dieng berada sekitar 2100 mdpl dengan suhu udara dingin yang agak menyengat.
Pertama kali menapakkan kaki di Dataran Tinggi Dieng sepertinya agak menyeramkan karena kabut tiba2 datang sehingga menghalangi pemandangan, memaksa kami untuk menepikan mobil sampai kabut menghilang..., setelah mata terbiasa dengan lereng2 di dieng... akhirnya pesona dataran dieng mulai bisa kami rasakan..., kebun kubis berjajar yang terlihat begitu hijau dan segar, para penduduk yang mulai menjalankan aktivitasnya..ada yang menanam bibit kubis, memanggul keranjang, memanen kentang semuanya menyatu dalam harmoni alam yang begitu selaras, tenang dan tidak kentara hiruk pikuk seperti di kota.


Kawah Sikidang

Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah Kawah Sikidang, kawah ini sangat terkenal, dan masih mengeluarkan gas belerang. Tampak seperti lumpur mendidih dan berasap, dan kami tidak bisa berlama-lama disini, setelah mengambil beberapa gambar kami segera meluncur ke lokasi lain. 

 
    
 
    

Tampak di belakang Kawah Sikidang